Cuaca ekstrim yang terjadi di indonesia , termasuk di Kalimantan Selatan saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Hujan yang tejadi terus menerus telah menimbulkan bencana banjir dan terendamnya lahan pertanian. Bahkan seluas 37 ribu hektar lahan pertanian di kalsel kini terendam banjir, sehingga tidak bisa di tanami padi seperti di kabupaten H.S.U, Tabalong, Balangan, Martapura dan di daerah lainnya. Hal ini tentu saja berakibat tidak tercapainya target produksi padi di tahun 2011, selain itu hasil panen yang baru di lakukan tahun 2010 ini tidak memuaskan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kondisi ini tentunya akan mengancam ketahanan pangan , utamanya terkait dengan kecukupan ketersediaan beras di Banua ini. Sungguh ironis Kalsel yang subur ini terancam kekurangan pangan. Jika cuaca ektsrim terjadi lagi tahun depan maka dapat di pastikan Kalsel akan kekurangan bahan pangan terutama beras di tahun 2012.
Fenomena cuaca ekstrim merupakan peringatan dari alam buat manusia, supaya berhenti merusak lingkungan. Oleh karena itu manusia harus menjaga kelestarian alam dengan tidak melakukan pembalakan hutan, penambangan tanpa memperhatikan lingkungan, jangan membuang sampah sembarangan. Mari kita melestarikan lingkungan mulai dari diri sendiri.